Total Tayangan Halaman

7.8.15

Toraja bercerita






1. Baju Adat Manganda'
Ini adalah salah satu baju adat yang di pakai di toraja...namanya " Manganda' " namun sayang budaya ini mulai di lupakan. Baju ini digunakan pada saat ritual ma'bua'.... Baju ini terdiri dari : Bulu dassi,ringgit,tanduk kerbau,kain warna,kain mawa' ( lotong boko' ),Tora ( kalung taring babi ) sarung tannun ( tenun toraja ) ,banyak sekali budaya toraja yang sudah mulai hampir punah seperti menggunakan baju adat ini..... Anak muda jaman sekarang lebih suka menggunakan baju yang trend di dunia bahkan anak-anak muda Toraja cenderung mengikuti gaya para selebriti ... Tetapi apakah mereka mengetahui baju adat mereka sendiri?? Tentu hanya segelintir anak muda yang ada di Toraja ini yang mengetahuinya..... Ini merupakan fenomena yang sangat disayangkan.
Banyak sanggar di Toraja,tapi Pemerintah hanya sedikit menyentuh mereka. Seandainya Pemerintah memberikan anggaran khusus dan perhatian khusus untuk sanggar-sanggar yang ada di Toraja guna meningkatkan minat para anak muda mudi di Toraja ,kira-kira akankah budaya ini akan punah? Tentu tidak,sebab akan banyak orang yang mengetahui budaya budaya daerah yang sejak dahulu sudah ada.tentunya kita para anak muda mudi yang hidup di jaman moderen pasti tidak tau akan budaya budaya Toraja dimasa lalu,sebab kita belum lahir dimasa dimana budaya itu sedang dipublikasikan,nah...apabila sekarang masih ada orang tua dulu yang masih menyaksikan secara langsung budaya tersebut dan kita menghilangkan kesempatan mempelajari dan bertanya apakah budaya ini masih akan ada ke depannya?apakah anak cucu kita masih sempat mempelajarinya sedangkan kita sendiri tidak mengetahuinya...?nah untuk itu mari kita melestarikan budaya daerah sendiri untuk bekal anak cucu dan generasi selanjutnya....



2. Seni  Ukiran Toraja
Toraja tidak hanya terkenal dengan kebudayaan,adat-istiadat bahkan panorama indah alamnya tetapi Toraja juga sangat terkenal dalam hal seni rupa, seni rupa yang ditampilkan Toraja yakni seni paha Ukir toraja .
Ketika kita memasuki wilayah Toraja kita sering melihat ukiran-ukiran yang menghiasi dinding rumah Tingkonan ( Rumah adat Orang Toraja ) ini melambang kan bahwa tidak hanya panorama alam yang disajikan orang toraja bahkan seni rupa dalam bentuk ukiran yang menghiasi dinding rumah mereka sangatlah indah,cantik dan menawan.
Percaya tidak percaya , ternyata seni ukiran Toraja yang berusia puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang bagi orang Toraja tidaklah berarti mau di beli mahal oleh orang luar ( Western People ). Mereka menggunakan seni ukiran tersebut sebagai pemanis dinding rumah mereka tetapi itu bukan di negara Indonesia tetapi di luar negeri sana.
Keterangan fhoto: sahabat saya yang akrab dipanggil Alvin adalah salah satu touris domestik yang berasal dari Sulawesi Tenggara, dia sangat ingin melihat keadaan Toraja secara dia adalah keturunan darah Jawa tetapi berdomisili di Sulawesi Tenggara. Saat memasuki wilayah Toraja ,betapa terkejutnya dia ketika melihat betapa indahnya Toraja ini apalagi ketika ia mengunjungi objek wisata Ke'te Kesu'. Menakjubkan " ujar Alvin " mulai dari fenomena penguburan orang Toraja sampai rumah adat yang menakjubkan . Ketika melihat rumah adat orang toraja Alvin mulai bertanya tentang  goresan pahat yang mengukir serta menghiasi dinding rumah adat orang Toraja . sebagai sahabat yang baik saya mulai menceritakan filosofi ukiran toraja yang menghias dinding rumah Tongkonan( Rumah Adat Toraja ) meskipun pengetahuan terbatas tetapi berkat komunitas Anak Toraja dan Google semua teratasi. Saya pun mulai menjelaskan

1. Pa'tedong : Dari seluruh ukiran ukiran ini yang paling kita jumpai dalam kegiatan orang Orang Toraja baik itu Rambu Solo' ( Pesta Adat kematian ), Rambu Tuka' ( Pesta Pernikahan ) , Hiasan dinding Tongkonan dan Alang. Pa'tedong berasal dari hewan ternak paling mahal di Toraja yakni kerbau,dimana ukiran ini menampakkan wajah si Kerbau. Kita mengetahui bahwa kerbau di toraja sangat disayangi apalagi kerbau ini bisa menjadi mas kawin , atau menandakan strata sosial yang tinggi ketika memotong kerbau banyak pada saat kegiatan Rambu solo' . Kenapa sih harus kerbau?itu menjadi pertanyaan , ternyata kenapa kerbau ini dikarenakan hewan ini sangatlah mahal dan dahulu
kala di gunakan sebagai alat transaksi jual beli dan penyembahan kepada dewa-dewa. Ukiran ini mengandung makna sebagai kesejahteraan masyarakat Toraja serta lambang kemakmuran dan kehidupan orang toraja dimanapun berada agar mampu mengerjakan kerbau. 
2. Pa'kapu'baka : dalam ukiran ini menyerupai anyaman penutup bakul . Orang Toraja sering menyimpan harta benda mereka hal ini Mengandung makna sebagai tanda harapan agar senantiasa hidup rukun dan sejahtera bersatu padu selayaknya harta yang dijaga dalam sebuah bakul.
3. Pa'Kangkung  : ukiran ini merujuk ke bentuk ujung sayur kangkung.filosofi dari ukiran ini agar kita tidak hanya membaktikan diri kita kepada diri sendiri tetapi juga untuk orang lain,dan diharapkan agar kita beserta seluruh rumpun keluarga sehat selalu murah rezeki seperti syur kangkung yang tumbuh subur.
4. Ukiran Pa'Lamban Lalan : Ukiran ini berasal dari dua suku kata yakni Lamban yang dalam bahasa Indonesia artinya Menyebrang, serta Lalan yang artinya Jalan . Makna dan arti dari ukiran ini adalah sebaiknya kita tidak mencampuri urusan orang lain atau pun secara langsung membantu apabila masalah tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan diri kita..
Meskipun dengan keterbatasan pengetahuan tentang ukiran Toraja saya sangat minim tapi saya rasa saya masih perlu banyak tau tentang ukiran daerah sendiri,
Sahabat saya pun merasa senang pulang ke Sulawesi Tenggara dan menceritakan betapa menakjubkan Toraja itu,kalau orang lain ,berasal dari daerah lain aja bangga dan senang apalagi kita yang memang milik kita sendiri...mari melestarikan budaya kita Budaya Toraja
3. Ma'pasilaga Tedong

Di Toraja hewan Kerbau atau dalam bahasa Toraja Tedong sangat berharga, bagaimana tidak hewan ini sangat berguna bagi kehidupan masyarakat Toraja dari dahulu hingga sekarang. Dahulu mulai dari membajak sawah sampai pada ritual acara pesta adat, hewan ini menjadi pokok utama yang patut hadir dalam acara tersebut.
Pada pesta adat seperti To Mangrara Banua ( Syukuran Rumah ) hewan ini biasanya hadir sebagai hewan sembelihan, tetapi pada acara adat Rambu Tuka' ( Acara pernikahan ) hewan ini jarang ditemukan untuk disembelih bahkan tidak ada. Berbeda pada saat acara Ranbu Solo' ( Pesta Adat Kematian ) hewan ini menjadi tolak ukur untuk strata sosial yang empunya sara' ( Pesta ). Pada saat Rambu Solo' biasanya sebelum hewan disembelih atau dalam bahasa Toraja Ma'tinggoro Tedong hewan ini biasanya diadu dalam sebuah arena yang luas untuk menentukan hewan punya siapa yang paling kuat dan paling hebat dalam beradu,biasanya antar hewan anak,cucu yang meninggal at kerabat keluarga yang meninggal  yang diadu


Original fhoto byErichParwatha
Di Toraja ajang adu kerbau atau Ma'pasilaga Tedong menjadi ajang yang sangat di nanti-nantikan sebab dalam hal ini sangatlah seru dan enak dilihat apalagi antar kerbau keluarga yang beradu,namun sayang ajang ini mulai cacat seiring modernisasi, banyak orang yang menyalahgunakan ajang ini. Mereka mengambil kesempatan sebagai ajang berjudi seperti yang dilakukan oleh orang - orang di Thailand. Banyak orang - orang di Toraja juga menyalahgunakan event ini, mereka lebih mementingkan dunia judi daripada nilai luhur yang terkandung dalam ajang ini bahkan mereka terang - terangan berjudi didean umum apalagi banyak juga anak - anak dibawah umur yang ikut berjudi.  Ini bisa merusak adat dan moral generasi muda Toraja , Tetapi kedepannya ajang perjudian mulai di larang dalam acara Ma'pasilaga Tedong , semoga hal ini dapat berlanjut tidak hanya di satu tempat tetapi menjalar ke tempat-tempat lain demi keaslia budaya Toraja sesungguhnya.

4. MA' Katia



Tarian ini merupakan tarian adat Toraja yang sangat jarang di publikasikan ...kenapa? Sebab tarian ini pada jaman dahulu tarian ini tidak ada nanti di jaman pembaharuan dan pengaruh modernisasi maka muncullah tarian ini....tarian ini di anggap sebagai pelengkap dalam acara rambu solo' 
ritual ini biasanya dilakukan oleh ibu - ibu yang sudah terlatih turun temurun 
mereka biasanya di jumpai dalam acara pesta adat .


5.Ma'Badong 


original Fhoto by Erich Prwatha

Ma'badong satu tarian upacara asal dari Toraja. Tarian Ma'badong ini diadakan pada upacara kematian yang dilakukan secara berkelompok. Para penari (pa'badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan dan umumnya mereka berpakaian hitam-hitam. Ma'badong bukan hanya sekedar tarian, melainkan sebuah kegiatan melagukan badong dengan gerak khas. Syair yang dilagukan disebut kadong-badong (the chant for the deceased). Isi dari syair tersebut tidak lain adalah pengagungan terhadap si mati.Di dalamnya diceritakan asal-usul dari langit, masa kanak-kanaknya, amal dan kebaikannya, serta semua hal menyangkut dirinya yang dianggap terpuji.Selain itu, di dalamnya juga mengandung harapan bahwa orang mati tersebut dengan segala kebaikannya akan memberkati orang-orang yang masih hidup.

Penari melingkar dan saling mengaitkan jari-jari kelingking. Penari terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau tua. Tapi lebih di dominasi oleh para kaum Adam ( laki laki ).Pa'badong melantunkan syair (Kadong Badong) riwayat hidup, sejak lahir sampai wafat dari orang yang meninggal dunia. Tarian Ma'badong ini kadang menelan waktu berjam-jam, malah berlangsung sampai tiga hari tiga malam sambung-menyambung di pelataran tempat upacara berduka.



original FhotoBy: Erick
6. Rambu Solo'                                  ( Upacara Kematian )
Upacara Kematian Orang Toraja " Rambu Solo' " berasal dari ajaran lama orang Toraja yaitu Aluk Todolo yang dimaknai sebagai upacara untuk mengantarkan mayat ke nirwana atau PUYA dalam bahasa Toraja. Ritual ini masih diadakan masih diadakan namun sudah bergeser makna setelah masuknya agama samawi seperti Kristen dan Islam.

  Di Toraja Lantang ini dapat kita temui di acara Rambu Solo', Maskipun kadang-kadang ada juga orang yang membuatnya pada saat Rambu Tuka' , tetapi kebanyakan barung ini di buat pada saat acara rambu solo' dalam acara Rambu solo kita dengan mudah mengetahui siapa yang meninggal ( jenis kelaminnya ).jikalau pada lantang terdapat sentuhan pa'pollo songkang itu berarti pria sedangkan simbol pa'doti ini menandakan  wanita yang meninggal
 Lantang adalah semacam Pondok atau rumah-rumahan yang kerangkanya terbuat dari Bambu .
       Barung ini di buat oleh keluarga yang berduka yang di sediakan sebagai tempat duduknya para tamu atau keluarga dari jauh yang datang melayat selama acara Rambu solo' berlangsung, Tidak hanya sebagai tempat duduk atau tempat istrahat saja , Barung ini kadang juga di gunakan oleh Keluarga sebagai tempat tinggal untuk tidur selama acara apabila acara itu berlansung lama , Karena ada acara rambu solo' yang berlangsung selama 3-7 hari tergantung dari tingginya kastah dari keluarga orang yang meninggal.
       Pembuatan Barung ini juga bisa terbilang lama karena pembuatanya bisa berbulan-bulan, karena banyaknya barung yang di buat dan banyaknya dekorasi yang di pasang oleh keluraga , tetapi itu kembali lagi ke kemanpuan atau kastah keluarga orang yang meninggal .
Pembuatan Barung sendiri juga bisa menghabisakn uang puluhan juta , bahkan mencapai 70 juta.
       Keluraga yang berada pasti akan sangat memperitungkan pembuatan barung ini karena dari barung ini juga akan tampak citra atau kastah keluarga itu .
      Barung juga memiliki jenis yang berbeda, ada yang biasa dan ada juga yang luar biasa .
Yang luar bisa adalah Barung yang dibangun dan dilonga atau menyerupai rumah adat tana toraja dan di beri dekorasi emas yang menyerupai koin yang di gantung di depan Barung .. !
     Jadi kalau teman2 ke toraja dan melihat barung yang megah , kalian tidak usha heran , itu lah Toraja .... !

  Ma’palao adalah arak-arakan keluarga besar dimana yg laki-laki mengangkat jenazah sementara yg perempuan berjalan dengan ‘menenteng’ kain merah lebar dan panjang sebagai bagian dari tempat jenazah itu.  Arak-arakan biasanya diadakan keliling kampung atau di sekitar tempat acaranya.  Ini sekaligus pertanda dan informasi untuk masyarakat sekitar bahwa upacara Rambu Solo sudah siap dimulai dan mereka mengundang untuk datang ke tempat acara.










Mantarima Tamu adalah prosesi menerima tamu seharian!! Ada memang 1 lantang khusus yg disediakan untuk menerima tamu-tamu penting dan menjamu mereka dengan baik, selain di lantang per keluarga. 
Arak-arakan pertama akan dimulai dengan rombongan tamu-tamu penting dan tamu-tamu besar lainnya.  Diawali dengan 3 penari laki-laki yang berpakaian adat dan 1 pasang remaja yg menggunakan baju khas Toraja mengantarkan tamu-tamu tersebut ke lantang khusus.  Panjang rombongan tergantung dari jumlah tamu yg hadir.  Setelah rombongan duduk di lantang, maka akan ada iring-iringan ibu-ibu yang mengantarkan makanan dan minuman ke lantang tersebut juga dengan barisan yg rapi dan baju yg seragam.  Keren!!
Pantariamn Tamu

Tempat Penerimaan Tamu



Ma'randing Siluet
Ritual ini sebenarnya paling sadis..kenapa?pada proses ini kerbau disembelih di depan umum,darah 

berserakan tapi itu semua sudah merupakan hal biasa bagi orang Toraja..kerbau di potong dengan cara di tebas bagian leher itupun hanya satu kali tebasan hewan ini tumbang.dahulu hewan ini di persembahkan dengan cara di doke atau di tombak,seiring perkembangan ini sangat jarang lagi di lakukan ,hanya dengan cara di tebas bagian leher . Hewan ini diikat pada bgian kaki di Simbuang Batu atau batu besar. Hewan sembelihan yang paling fenomenal dalam acara Rambu solo' adalah kerbau belang at Saleko,ada juga Tekken langi',lotong boko',Balian,Bonga. Ini semua jadi primadona pada saat acara kematian adat orang Toraja.
Setiap acara kematian di Toraja seluruh keluarga yang meninggal ,
Dalam sebuah pesta adat Rambu solo' semakin banyak kerbau sembelihan semakin tinggi juga derajat almarhum/almarhumah 
Kerbau dipotong oleh keluarga yang meninggal ( To ma'sara' ) biasanya lebih dari satu kepala / satu ekor, lalu dagingnya diapakan kalau lebih dari sepuluh at bahkan seratus ?nah keluarga merasa senang  dan bersukacita atas kehadiran sekampung atas upacara tersebut membantu,mendirikan pondok dan semuanya perlengkapan prosesi acara, oleh karena itu keluarga besar menyembelih hewan kerbau untuk memberi makan satu kampung Waw....orang toraja memang hebat mampu memberi makan satu kampung dengan membagi bagikan daging hewan sembelihan
Orang Toraja membekali jiwa yang akan pergi dengan persembahan hewan berupa kerbau dan babi yang banyak, menurut kepercayaan orang Toraja dulu atau Aluk to Dolo bahwa roh hewan yang di korbankan dalam prosesi ini akan mengikuti arwah yang meninggal menuju puya,akhirat .
Tourist paling senang dengan acara ini....
Cara masyarakat Toraja memotong Babi untuk dimakan bersama rumpun keluarga yang hadir dalam pelataran acara Rambu Solo'
( Ma'petambukki bai )


Goresan tangan anak Toraja
Membuat banyak orang tertipu
Lukisan seorang kakek di depan rumah tongkonan dikira manusia asli




Toraja International Festival 2015
serba serbi yang terjadi di Toraja International Festifal 2015
Team hebat dibalik suksesnya Toraja International Festival 2015



Seorang pribumi asli Toraja dengan penuh kekaguman memandangi Fhoto koleksi
FhoToraja bahwa ternyata Toraja itu hebat dan mengagumkan






Wisatawan domestik sedang asik mengambil gambar dari hasil shoot camera Fhotoraja

Pa'Layuk ( Pemangku adat di Ke'te Kesu' ) sedang memberi penjelasan tentang gambar pajangan




Wisatawan Mancanegara sedang rehat sejenak sembari menyaksikan  persiapan TIF 2015






Anak kecil dengan penuh semangat dihari penutupan Toraja International Festival berpose ditempat papan petunjuk yang menuju Pekuburan di ke'te Kesu'  meski belum tau apa arti dari papan petunjuk tersebut dia tetap tersenyum lebar..


Tamu mancanegara mengambil posisi terdepan denan mengambil posisi duduk sembari menikmati acara Toraja International Festival 2015
Menghargai tamu jauh untuk duduk itulah penghargaan dari orang Toraja dalam ajang TIF 2015




Orang terhebat dalam suksesnya acara Toraja International Festival 2015
Say Thanks to mr. Franky Raden 


MC Gokil yang memandu acara sehingga acara semakin larut semakin menarik
See you at Toraja Intrnational Festival 2016



Umida Muqimova ( Fatima ) Merayakan ulang tahunnya di Toraja
Dalam acara Toraja Intrnational Festival 2015
Tug'ilgan Kun Muborak Bo'lsin Fatima ( Uzbekistan )
Happy Bhirthday Fatima ( English )


Penari dari Toraja ( sanggar D'langi' ) berkolaborasi dengan para penari dari Uzbekistan
Kolaborasi yang sangat menarik sebab perpaduan gerak yang khas dari Uzbekistan
Berirama nan syahdu dengan gerakan tari Toraja diiringi lagu dari Uzbekistan dan tabuh gendang
Toraja

Wawancara manager dari Uzbekistan yang diajar bahasa Indonesia lucu bangetttt.....

Helga Sadly diwawancarai tentang pengalaman selama berada di Toraja sehabis perform yang untuk terakhir kalinya di acara TIF 2016
Dengan penuh rasa bangga dan malu helga pun bercerita 

Penampilan Helga Sadly memainkan electrik Violin di tengah -tengah riuhnya penonton
Para penonton menyambut dengan penuh semangat dan riang gembira 

Acara penutupan berlangsung di tengah-tengah acara oleh karena kesibukan bapak wakil Bupati Torut sangatlah padat maka penutupan dilaksanakan di tengah acara oleh 
Bpk.Frederik Buntang Rombelayuk







All crue ,team work suksesnya acara 
Toraja International Festival 2015
Inilah mereka-mereka yang berada dibalik layar TIF 2015 sehingga acara bisa tertata apik dan kita menikmati acara tersebut dengan penuh rasa bangga

Lasted pose Helga Sadly with Song " Cannon Rock "




Acara pun semakin syahdu dengan kedatangan ibu Lili ditengah-tengah all crue TIF 2015





Penampilan Boi Akih dari sudut pandang cameramen Palopo TV 

Penampilan Gotrasawala Ensemble & Ana Alcaide membawa wawasan baru betapa banyak nya alat musik serta beranekaragamannya bentuk alat musik di dunia yang bisa di satu padukan 





Ana Alcaide dengan penyanyi Sunda dengan penuh percaya diri menghibur masyarakat Toraja yang datang menyaksikan TIF 2015. Sendu dan syahdu itulah orang Sunda 
Perpaduan antara Indonesia ( Sunda ) dan Spain




Mari teman - teman semua yang merasa memiliki darah asli orang atau Turunan pribumi Toraja
Mari kita menceritakan budaya kita Toraja dalam segala jenis media agar daerah kita Toraja dapat dikenal oleh semua khalayak banyak tidak hanya di Indonesia tetapi seluruh dunia bisa mengaksesnya lewat media massa ataupun jejaring sosial 
Apalagi wadah sudah ada yakni www.torajabercerita.com
Nah tunggu apalagi mari menceritakan budaya kita agar tidak punah termakan usia.
Ini tidak akan selesai sampai di sini Blog ini akan berkembang seiring perjalanan wisata toraja penulis,mengembangkan potensi wisata leluhur adalah cita - cita penulis
GOD BLESS YOU ALL

Misa' Kada Dipotuo
Pantan Kada dipomate


Penulis : Ishak Rangga Pakan
Darah asli anak Toraja 

Spesial Thanks : 
Eric Parwatha
Salam arka
Frans pongsamma
Lingkar pena Pariwisata Toraja
Google
Fhotografer
Shabat setia @TIF2015
Narasumber
Media officer
Media Partner